Mengenal 8 Algoritma Google yang Pernah Dirilis
Sebagai
mesin pencari, Google tentu saja akan menampung banyak blog dan website
di seluruh dunia yang kemudian akan ditampilkan sesuai dengan kata
kunci yang ditulis pengguna. Misalkan pengguna menulis “berita”, maka
secara otomatis blog berita lah yang akan ditampilkan oleh mesin
pencari. Intinya mesin pencari Google bekerja dengan mengandalkan
informasi dan kata kunci yang ada di blog dan website anda.
Untuk
melakukan hal itu, tentu mesin pencari mengandalkan teknologi robot
yang di dalamnya terdapat banyak algoritma untuk menampilkan kesesuaian
dengan apa yang sedang dicari pengguna.
Perlu
diketahui bahwa pihak Google rupanya selalu aktif merilis pembaharuan
terhadap algoritma mesin pencarinya. Algoritma tersebut akan
mempengaruhi peringkat berbagai website, dan menilainya dari tingkat
ke-relevansi-an sebuah website. Semakin relevan konten suatu website,
maka semakin baik juga peringkatnya di mesin pencari. Dan berikut ini
akan dibahas beberapa algoritma Google yang pernah dirilis.
1. Algoritma Panda
Algoritma
panda pertama kali diperkenalkan Google pada tahun 2011, yang bertujuan
untuk meminimalisir terjadinya duplikasi konten, plagiat, spam, dan
keyword stuffing. Mereka akan memberantas berbagai blog dan website yang
terindikasi masalah tersebut.
Google
melengkapi algoritma panda dengan “quality score” untuk halaman
website, dan skor inilah yang akan menentukan peringkat pada mesin
pencari Google. Tingginya peringkat suatu laman website ditandai dengan
tampilnya laman tersebut di halaman pertama mesin pencari.
Pada
awalnya Google hanya merilis panda sebagai sebuah filterisasi tindakan
spam, plagiat, duplikasi, dan lain-lain untuk blog. Namun pada tahun
2016 lalu, panda secara resmi telah ditetapkan ke dalam algoritma inti
untuk memberantas website curang. Jika kemudian blog atau website anda
terkena penalti maka artinya algoritma panda telah mengindikasi anda
sebagai salah satu website yang berlaku curang.
Untuk
menghindari indikasi pelanggaran, pengguna cukup memastikan bahwa
kontennya tidak melakukan duplikasi, konten tipis, kata kunci
berlebihan, spam, dan lain sebagainya.
2. Algoritma Penguin
Algoritma
penguin diluncurkan oleh Google pada tahun 2012 untuk memberantas link
yang tidak relevan, bersifat spam, dan anchor text yang tidak
teroptimasi. Penguin bekerja secara langsung (realtime) untuk menurunkan
peringkat website yang dinilai mempunyai tautan yang manipulatif, atau
backlink yang tidak relevan.
3. Algoritma Hummingbird
Setelah
panda dan penguin, Google kembali merilis algoritma hummingbird pada
tahun 2013. Peluncuran algoritma ini bertujuan untuk meminimalisir blog
yang memiliki konten terindikasi keyword stuffing dan konten-konten yeng
berkualitas rendah.
Selain
itu, hummingbird juga memiliki kemampuan untuk membuat hasil pencarian
menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Cara kerjanya pun terbilang
sederhana, hummingbird memastikan agar penelusur lebih mudah mencari
informasi yang diinginkan meski mereka tidak mengetikkan kata kunci yang
sama persis. Hal ini didasarkan oleh metode semantik laten, yang mana
merupakan pemrosesan bahasa alami dengan istilah yang mirip seperti
halnya sinonim. Contohnya: “salah” dan “keliru” atau “tidak benar”,
ketiga kata kunci tersebut memang beda penulisannya namun memiliki makna
yang serupa. Semacam itulah fungsi algoritma hummingbird untuk mesin
pencari Google.
4. Algoritma Pigeon
Sepertinya
Google memang secara rutin memperbaharui algoritmanya setiap tahun,
bahkan pada Juli 2014 mereka kembali meluncurkan algoritma baru yakni
Pigeon, yang menangani soal kualitas on-page dan off-page SEO yang
kurang teroptimasi. Pembaharuan ini tentu untuk menyelaraskan semua
algoritma mengenai sebuah peringkat website. Intinya, Pigeon akan
memperhatikan sebuah website dari optimasinya.
5. Algoritma Mobilegeddon
Pada
tahun 2015, Google meluncurkan algoritma baru dengan nama mobilegeddon
atau juga disebut mobile. Tujuan diciptakan algoritma ini rupanya untuk
memaksimalkan Google di versi mobile, sekaligus penelusuran dari
perangkat seluler.
Karena
hal itulah banyak orang menyarankan agar blog dan website harus
dioptimasi dari segi desainnya supaya menjadi lebih mobile friendly.
Biasanya hal ini diciptakan untuk membuat pengalaman pengguna (User
Experience) seluler menjadi lebih puas saat sedang mengakses sebuah
situs. Algoritma mobile juga digadang-gadang mengharuskan agar semua
pegiat situs mengoptimasi blog atau website mereka dari faktor
kecepatan.
6. Algoritma RankBrain
Masih
di tahun 2015, Google merasa masih ada yang kurang dengan algoritma
mesin pencarinya. Oleh karenanya mereka meluncurkan algoritma terbaru
bernama RankBrain. Algoritma ini kabarnya untuk memperbaiki masalah
fitur pendukung query yang tidak spesifik, konten yang dangkal, dan
pengalaman pengguna yang buruk.
Sebenarnya
RankBrain adalah bagian dari algoritma Hummingbird namun lebih
dikembangkan lagi agar bisa membantu Google memahami makna di balik
kueri, dan menyajikan hasil pencarian yang lebih sesuai dengan apa yang
sedang dicari penelusur. Tentu ini untuk memudahkan semua penelusur yang
sedang mencari informasi. RankBrain adalah algoritma yang dianggap
Google paling penting untuk menentukan peringkat suatu situs.
Ada
beberapa hal yang membuat peringkat situs menjadi lebih baik di mata
mesin pencari, misalkan dari konten berkualitas, kecepatan situs tinggi,
teroptimasi SEO on-page dan off-page, dan lain sebagainya. Dengan
melakukan hal tersebut secara baik, maka besar kemungkinan Google akan
meningkatkan peringkat halaman anda secara signifikan.
7. Algoritma Possum
Diperkenalkan
pada tahun 2016, algoritma Possum lebih difokuskan untuk tujuan
penempatan kompetisi sesuai dengan lokasi lebih spesifik yang
ditargetkan. Misalkan seorang penelusur berada di Jakarta, dan sedang
mencari informasi “Rumah sakit” maka Google akan menampilkan hasil
pencarian “Rumah sakit Jakarta” atau “Rumah sakit Jakarta Pusat”.
Intinya mesin pencari akan menampilkan hasil pencarian yang lebih
spesifik dengan lokasi si penelusur. Jika penelusur berada di kota A,
maka hasil pencarian akan diprioritaskan dari kota A, baru kota B dan
seterusnya.
Hal
yang perlu dilakukan untuk menghadapi algoritma yang satu ini adalah
dengan memperluas target kata kunci atau melakukan pelacakan peringkat
dengan lokasi khusus. Namun yang lebih penting dari itu adalah terus
berupaya untuk menerbitkan konten yang berkualitas.
8. Algoritma Fred
Fred
merupakan salah satu algoritma Google yang diperkenalkan pada tahun
2017, update ini untuk menangani masalah ketipisan konten, affliate yang
berlebihan, dan iklan yang cukup mengganggu. Bahkan Fred juga ikut
memberantas website yang melanggar pedoman webmaster dari Google,
sebagian besar situs yang terkena dampak adalah website dengan posting
berkualitas rendah. Website atau blog yang berkualitas rendah biasanya
dibuat hanya untuk tujuan mendapatkan iklan sehingga tidak salah jika
kriteria buruk tersebut dibabat habis oleh pihak Google.
Cukup
mudah untuk menghindari indikasi pelanggaran dari algoritma Fred,
pengguna hanya perlu mengelola website dengan baik dan meluncurkan
konten yang berkualitas.
Terima kasih , semoga bermanfaat .








0 Response to "Mengenal 8 Algoritma Google yang Pernah Dirilis "
Post a Comment